30 November 2008

Ketika Ajal Menjemput

Di hari minggu ini aku dan suamiku sengaja pulang ke kampung di daerah klaten, karena ada teman akrab suamiku sedang menikah. Jadi kami di undang untuk mengikuti Syukuran sekaligus resepsi pernikahannya. Sudah hampir satu bulan aku dan suamiku tidak pulang ke klaten, jadi sekalian tengok rumah dan saudara untuk melepas rindu.
Pagi itu bersama kakak kami pergi ke makam bapak dan ibu, tujuannya jelas, mendoakan beliau, dan juga membersihkan makam. di Jalan menuju makam kami bertemu dengan kakak (namanya Mbak DWi, anak dari budhe...), yang sedang boncengan berdua dengan suaminya. Hampir saja menabrak kami, tapi untuk mereka tidak jatuh dan malah tertawa begitu tahu yang mau nabrak kami. dan kamipun sambil tos tanya tentang kabar2 karena sudah lama tidak bertemu.
Kami pun sampai makam dan berdoa dan bersih-bersih makam, segera setelah selesai kamipun pulang. Dari makam akupun bersih-bersih untuk bersiap-siap mengikuti resepsi teman akrab suamiku.
Tepat pukul 10.00 wib kamipun meluncur ketempat lokasi pernikahan, wah begitu banyak tamu yang datang hingga kamipun susah mencari tempat duduk yang dekat dengan pengantin. Banyak teman-teman sekolah suamiku datang, bisa dikatakan juga sebagai ajang reuni, suasananya meriah dan diiringin lagu-lagu jawa yang mengalun merdu dibawakan penyanyi yang aduhai cantik sekali walau dengan balutan busana jawa. Waktu terasa cepat sekali esekali hingga tak terasa waktu resepsi sudah berakhir, setelah berfoto-foto dengan pengantin kamipun pulang ketempat transit di rumah mendiang almarhum bapak-ibu yang kebetulan kosong tapi terawat.
Setelah istirahat sebentar kamipun pulang ke PURWODADI, tepat pukul 16.45 kami sudah sampai rumah. Belum aku istirahat ada telepon masuk, dan mengabarkan kalau mbak dwi yang tadi pagi ketemu di jalan menuju makan meninggal. INALILLAHI WA INNAILLAIHI ROJIUN..serasa jantung ini mau copot. Bagaimana mungkin terjadi, tadi pagi waktu ketemu beliau kelihatan sangat sehat dan kami masih sempat ngobrol walaupun cuma sebentar, dan sepertinya jauh dari tanda-tanda akan meninggal, karena tidak sakit.
Tapi mungkin Allah sudah menulis suratan takdirnya, kalau memang beliau harus berpulang. Dan ajal datangnya tidak terduga-duga..
Malam ini aku harus istirahat lebih awal, karena besok pagi-pagi aku harus pergi lagi ke klaten untuk Ber Takziah..
Ya Allah, ampuni dosa-dosanya, lapangkan kuburnya berilah nikmat kubur kepadanya... Amin....
Entah kapan ajal kita di jemput, yang pasti kita harus mempersiapkan diri dengan melakukan perbuatan amal shaleh/ baik yang banyak... kita kurangi hal-hal yang tidak berguna. Kita pergunakan waktu kita untuk saling menolong sesama, beribadah dan selalu mengingat Allah selalu..


11 komentar:

  1. kita hanya berusaha, tuhan yang menentukan ajal menjemput juga sudah takdir dari Allah yang maha kuasa, kita hanya bisa berbuat baik,

    BalasHapus
  2. Turut berduka cita ya Mbak, semoga arwah almarhumah kerabat mbak mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan sesuai dengan Iman dan Islamnya. Membaca cerita ini saya trenyuh sekali, karena bagaimanapun, suka atau tidak suka, lambat atau cepat, kita akan dijemput maut. Kita yang masih hidup sebenarnya sedang mengantri untuk ke sana, alam keabadian. Apa yang ada di sekitar kita, apakah jabatan, materi, anak/suami akan kita tinggalkan. Demikian pula mereka akan meninggalkan kita. Karenanya memupuk jiwa agar tetap bersih laksana air surgawi perlu kita lakukan dengan membasuh lisan kita dengan zikir, istigfar, taubat, doa syukur dan amalan-amalan saleh lainnya. Makanya perlunya kita muasabah ( meditasi ) dalam keheningan malam sehabis sholat tahajud agar mendapat pencerahan dari Tuhan YME, amin...

    BalasHapus
  3. innalillahi wa innailaihi rojiun....
    Jadi merinding baca ceritanya, mba...

    BalasHapus
  4. berserah dirilah kepada-Nya...
    semua tetap akan mengalaminya...

    BalasHapus
  5. Saat ini kita sedang menunggu giliran, bila saatnya tiba, smoga kita mendapatkan khusnul khatimah

    BalasHapus
  6. dedi turut berduka dan mendoakan smoga diterima semua amalannya ya mbak....

    BalasHapus
  7. subhanallah... turut berduka cita mba...
    mba, salam kenal dari aku, untuk mempererat persaudaraan para blogger kita tukeran link nya ya.....
    terimakasih...

    BalasHapus
  8. wah gak nyangka ya mbak...tapi itulah namanya ajal...gak ada yg tau kapan datangnya....

    BalasHapus
  9. innalillahi wa innailaihi rojiun..
    turut berduka cita....

    memang benar...ajal terkadang tidak dapat diduga,,
    sulit di tebak......

    hem....

    tukeran link yuk..........

    BalasHapus
  10. ajal itu benar2 datangnya tidak terduga. kita harus selalu siap...terima kasih mba utk ceritanya. semoga almarhumah bahagia di sana.
    http://kafebuku.com/kado-ingat-mati-memilih-saat-terindah-bertemu-dengan-nya/

    BalasHapus



Terima kasih atas komentarnya