26 Oktober 2008

MEMAKNAI SUMPAH PEMUDA 28 OKTOBER 1928


Bulan ini bulan oktober, terasa bulan ini sangat special menurut saya:
Pertama: pada bulan ini bertepatan dengan bulan Syawal dimana kita umat muslim sedunia merayakan hari Idul Fitri
Kedua: pada bulan ini setiap tanggal 28 Oktober seluruh rakyat Indonesia memperingati hari sumpah pemuda.

Tentunya kita masih ingat dalam sejarah dimana 80 tahun yang lalu pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda dilahirkan sebagai hasil Konggres Pemuda II yang diselenggarkan tanggal 27 – 28 Oktober 1928 di Jakarta adalah manifestasi yang gemilang dari hasrat kuat kalangan muda Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku dan agama, untuk menggalang persatuan bangsa dalam perjuangan melawan kolonialisme Belanda.
perlu berusaha bersama-sama untuk menjadikan Indonesia ini sebagai milik kita bersama.
Mereka itu adalah wakil-wakil angkatan muda yang tergabung dalam Jong Java, Jong Islamieten Bond, Jong Sumatranen Bond, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Ambon, Minahasa Bond, Madura Bond, Pemuda Betawi dan lain-lain. Atas prakarsa Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI) inilah kongres pemuda itu telah melahirkan Sumpahnya.

• PERTAMA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia.
• KEDOEA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia.
• KETIGA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.
Yang menjadi pertanyaan adalah apakah kita semua masih mengingat arti pentingnya dari sumpah pemuda itu sendiri. Dalam merenungkan kembali arti penting Sumpah Pemuda, mungkin perlu kita pertanyakan apakah Sumpah Pemuda benar-benar telah dihayati oleh kita semua? Memang, selama ini upacara-upacara peringatan sumpah pemuda masih ada. Namun, kebanyakan hanyalah bersifat Ceremonial, ritual dan rutine yang mungkin tidak ada “api”-nya lagi.
Dan tidak bisa dipungkiri lagi bahwa disaat ini jangankan mengerti dan memahami arti pentingnya dari sumpah pemuda, untuk sekedar isi dari sumpah pemuda itu sendiri terkadang diantara kita banyak yang tidak tahu (tidak hapal). Beraneka-ragam kecenderungan permusuhan atau perpecahan mulai nampak membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa kita, maka mengisi Hari Sumpah Pemuda dengan jiwa aslinya adalah amat penting. Suara-suara negatif sebagai akibat interpretasi yang salah tentunya akan mengkhianati jiwa Sumpah Pemuda. Seperti halnya pernyataan dan kegiatan-kegiatan sebagian dari golongan tertentu yang dipertontonkan media televisi ataupun surat kabar.
Padahal dengan semangat dan jiwa asli Sumpah Pemuda yang dicetuskan dalam tahun 1928 itu, kita seharusnya berusaha bersama-sama untuk menjadikan Indonesia ini sebagai milik kita bersama. Sumpah Pemuda telah meng-ikrarkan bahwa kita adalah satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa. Tetapi, Sumpah Pemuda hanya bisa betul-betul dihayati atau dipatuhi, kalau semua merasa mendapat perlakuan yang adil. Sumpah Pemuda hanya bisa betul-betul diakui atau ditaati secara bersama dengan sepenuh hati, kalau semua merasa dihargai setara. Merupakan pengkhianatan terhadap Sumpah Pemuda jikalau ada golongan yang mau memaksakan secara sewenang-wenang faham keagamaannya atau aliran politiknya.
Sekarang ini, Sumpah Pemuda masih perlu kita kibarkan terus, dalam menghadapi berbagai persoalan nasional maupun ingernasional. Negara dan bangsa yang sudah dirusak secara besar-besaran harus kita bangun kembali lewat reformasi di segala bidang. Kita semua sedang menghadapi berbagai akibat globalisasi ekonomi dan globalisasi komunikasi. Kita juga sedang menghadapi berbagai dampak dari aksi-aksi terorisme, baik yang dilakukan di tingkat nasional maupun internasional.
Kita semua perlu berusaha bersama-sama meghidupkan kembali “api” Sumpah Pemuda. Semangat perjuangan HOS Tjokroaminoto, H. Agus Salim yang disalurkan lewat Sarekat Islam dan Muhammadiyah, patut dikenang terus. Demikian juga semangat Amir Syarifuddin, yang sebagai orang Kristen dan komunis telah menggunakan GAPI (Gabungan Politik Indonesia) untuk meneruskan perjuangan melawan Belanda (dan kemudian melawan Jepang lewat gerakan di bawah-tanah).
Aspek-aspek penting inilah yang harus kita camkan bersama-sama dalam hati kita masing-masing, ketika dewasa ini negara dan bangsa kita sedang menghadapi berbagai krisis. Sebab, kecenderungan-kecenderungan negatif sudah makin terdengar di sana-sini, yang bisa membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa kita.
Kita sebagai generasi muda tidak hanya menghafal dari Isi sumpah pemuda saja, tetapi kita harus memaknai bahwasanya dengan semangat sumpah pemuda marilah kita bersama-sama membangun kehidupan berbangsa dan bernegara dengan baik yang diawali dari lingkungan kita masing-masing. Dengan semangat Sumpah Pemuda kita berlomba menorehkan prestasi dalam berkarya dan meningkatkan kualitas kehidupan kita agar kita lebih maju dan terhormat di mata negara lain.

4 komentar:

  1. Guru PKN ya mbak?

    BalasHapus
  2. iya sumpah pemuda adalah cikal bakal kebangkitan Indonesia untuk merdeka

    BalasHapus
  3. Koko Sumpah pemuda doank ya Mbak
    Sumpah pemudinya mana...?

    BalasHapus



Terima kasih atas komentarnya