22 November 2008

Awas Preman Mudik...!


Saya rasanya sungguh bersyukur dengan adanya operasi penangkapan premasnisme dari yang ecek-ecek sampai kelas kakap. Penangkapan preman dilakukan seluruh aparat Kepolisan di seluruh tanah air dengan sasaran preman yang sering mengganggu ketertiban dan ketenangan umum. Bagi saya yang setiap hari memanfaatkan bus sebagai sarana transportasi menuju ketempat kerja, hal ini sangat melegakan dan memberi rasa nyaman. Karena saya harus melewati beberapa terminal untuk mencapai tempat kerja, dan biasanya harus berhenti di terminal untuk sekedar ngetem menunggu penumpang datang. Di saat bus ngetem itulah biasanya preman2 mulai beraksi, ada yang berkedok sebagai pengamen, jualan minuman dsb, tetapi biasanya dalam menjalankan aksi premannya mereka mengintimidasi penumpang, termasuk saya pernah mengalami. Tetapi saya bersyukur dengan adanya operasi penangkapan preman sekarang perjalannku lebih nyaman dan tentunya lebih irit karena gak ada pengamen yang maksa-maksa minta uang, bukan berarti semua pengamen seperti itu. Bisa dibedakan antara pengamen beneran dan pengamen yang palsu( Seperti barang aja :).. ).
Penangkapan preman di kota-kota besar membuat masyarakat lebih nyaman dan aman,tetapi dibalik semua itu ternyata ada imbasnya di daerah-daerah kecil. Biasanya daerah tempat preman berasal akan merasakan dampak negatifnya. Dengan ditangkapnya preman-preman di kota besar membuat sebagaian besar preman mengalihkan daerah operasi ke daerah-daerah yang dianggap aman. Ada yang pulang kampung dan menjalankan operasinya di daerahnya sendiri tanpa tedeng aling-aling. Seperti di daerah saya di Purwodadi, Akhir-akhir ini banyak kejadian kriminalitas seperti pencurian sepeda motor dsb, disinyalir dilakukan oleh preman-preman dari kota yang lolos/lepas dari penangkapan atau operasi polisi dan kembali kedaerah. Jaman memang lagi sulit, Kehidupan perekonomian rakyat kecil sedikit tersendat, banyak pengangguran dimana-mana, mencari pekerjaan sulit. Kadang seseorang harus diomeli istrinya tiap hari hanya sekedar untuk mencari uang seribu, dua ribu untuk membeli sayur. Banyak melakukan kenekadan dengan menjadi preman, kerja gampang hasil lumayan, paling taruhannya hanya nyawa.. begitu mereka bilang.
Entah benar atau salah tentang pemikiran tentang preman yang mudik, yang pasti keamanan di kampung-kampung sudah mulai mengkawatirkan. Banyak kejadian2 pencurian yang terjadi disekitar kita, dan mudah-mudahan kita tidak mengalaminya.
Lewat tulisan ini saya menghimbau kepada bloger yang ada didaerah-daerah untuk meningkatkan dan keamanan lingkungan disekitar anda dan memberlakukan kembali sistem Poskamling atau giliran ronda bersama di kampung kita masing-masing agar stabilitas keamanan dari tingkatan paling bawah bisa kondusif dan terjaga.

Saya memohon kepada aparat keamanan dan kepolian yang terkait untuk segera melakukan
patroli-patroli di kampung-kampung untuk memberikan rasa aman bagi warga.

Saya berharap kepada para bloger di seluruh indonesia, mari kita sama-sama membantu aparat kepolisian untuk memerangi premasnisme dengan cara mungkin sekedar memberikan informasi tentang keberadaan preman yang meresahkan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Terima kasih atas komentarnya